Banyuwangi, Responnews.net - Siapa sangka di balik jabatan sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, tersimpan jiwa seorang sastrawan sejati ? Dr. H. Chaironi Hidayat, sosok yang baru setahun menjabat, berhasil memukau publik dengan karya-karyanya yang penuh makna dan inspiratif.
Penghargaan Inspirator Sastra yang baru saja diterimanya dari Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi menjadi bukti nyata atas kontribusi Chaironi dalam dunia sastra.
Melalui puisi-puisinya, ia tidak hanya melukiskan keindahan kata-kata, namun juga menyuarakan pesan-pesan mendalam tentang kehidupan, teknologi, dan semangat kebangsaan.
Puisi sebagai Jendela Jiwa
Puisi "Di Sini Tempatku" yang menggambarkan perjalanan mutasinya ke Banyuwangi, serta puisi "Tuhan, Aku Malu" dan "Meng-IT-kan Hidup" yang penuh refleksi, berhasil memikat para kritikus sastra.
Karya-karyanya dinilai mampu menyentuh hati pembaca dan relevan dengan isu-isu terkini.
Literasi sebagai Jembatan Perubahan
Sebagai seorang pemimpin, Chaironi tidak hanya fokus pada urusan birokrasi. Ia juga gencar mempromosikan literasi di kalangan ASN dan siswa madrasah. Baginya, literasi adalah kunci untuk membuka pikiran dan memperkaya wawasan.
Inspirasi bagi Banyak Pihak
Sosok
Penghargaan yang diterima Chaironi menjadi bukti bahwa seorang pemimpin tidak hanya dinilai dari prestasi kerjanya, tetapi juga dari kontribusinya dalam bidang lain, seperti sastra. Sosoknya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda, untuk terus berkarya dan mengembangkan diri.
Banyuwangi Beruntung Memiliki Chaironi
Dengan segala prestasi dan dedikasinya, Chaironi telah membuktikan bahwa seorang birokrat bisa menjadi seorang sastrawan yang inspiratif. Banyuwangi patut berbangga memiliki sosok seperti Chaironi Hidayat yang tidak hanya membawa perubahan di bidang keagamaan, tetapi juga di dunia sastra. (*)
Tim
0 comments:
Posting Komentar